SUNNAH-SUNNAH DI BULAN SYAWAL
1- Puasa 6 Hari.
عَنْ أَبِى أَيُّوبَ الأَنْصَارِىِّ - رضى الله عنه - أَنَّ رَسُولَ الله
-صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ
سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ.
Dari Abu Ayyub
al-Anshari Radhiyallahu Anhu, Bahwasanya Rasulullah Shallaahu Alami
Wasllam bersabda: “Barangsiapa yang melaksanakan puasa Ramdhan kemudian
di lanjutkan dengan puasa enam Syawwal maka ia seperti telah berpuasa
satu tahun penuh.” (HR.Muslim)
2- Melangsungkan Pernikahan.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَزَوَّجَنِى رَسُولُ الله -صلى الله عليه وسلم-
فِى شَوَّالٍ وَبَنَى بِى فِى شَوَّالٍ فَأَىُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّى
“Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul
denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara isteri-isteri beliau
yang lebih beruntung dariku?”
(HR. Muslim no. 2551, Al-Tirmidzi no. 1013, Al-Nasai no. 3184, Ahmad no. 23137)
3- Jika seseorang terlewatkan dari I’tikaf pada sepuluh hari terakhir
Ramadhan, maka I’tikaflah pada sepuluh hari di bulan syawal. Karena
dalam suatu hadits:
(( أَرَادَ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلَمَّا انْصَرَفَ
إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي أَرَادَ أَنْ يَعْتَكِفَ إِذَا أَخْبِيَةٌ
خِبَاءُ عَائِشَةَ وَخِبَاءُ حَفْصَةَ وَخِبَاءُ زَيْنَبَ فَقَالَ
أَالْبِرَّ تَقُولُونَ بِهِنَّ ثُمَّ انْصَرَفَ فَلَمْ يَعْتَكِفْ حَتَّى
اعْتَكَفَ عَشْرًا مِنْ شَوَّالٍ ))
“Rasulullah Shallahu ‘Alahi
Wasslam hendak I’tikaf. Ketika beliau beranjak menuju ke tempat I’tikaf ,
maka (ketika itu) beliau melihat kemah-kemah ‘Aisyah, Hafshah dan
Zainab,’ maka Rasulullah Shallahu ‘Alahi Wasslam bersabda, ‘ Apakah
mereka (para wanita itu) benar-benar menginginkan kebaikan dengan
perbuatan ini? Maka beliau kembali dan tidak jadi melakukan I’tikaf di
bulan Ramadhan sehingga beliau beri’tikaf 10 hari di bulan Syawal.” (HR
Bukhari)
Link
Posted in: Islam
0 comments:
Posting Komentar