Tauhid Uluhiyyah artinya mengesakan Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui
segala pekerjaan hamba, yang dengan cara itu mereka bisa mendekatkan
diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala apabila hal itu disyari’atkan
oleh-Nya, seperti berdo’a, khauf (takut), raja’ (harap), mahabbah
(cinta), dzabh (penyembelihan), bernadzar, isti’aanah (minta
pertolongan), istighatsah (minta pertolongan di saat sulit), isti’adzah
(meminta perlindungan) dan segala apa yang disyari’atkan dan
diperintahkan Allah Azza wa Jalla dengan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apa pun. Semua ibadah ini dan lainnya harus dilakukan hanya
kepada Allah semata dan ikhlas karena-Nya. Dan ibadah tersebut tidak
boleh dipalingkan kepada selain Allah.
Sungguh Allah tidak akan ridha
bila dipersekutukan dengan sesuatu apa pun. Bila ibadah tersebut
dipalingkan kepada selain Allah, maka pelakunya jatuh kepada Syirkun
Akbar (syirik yang besar) dan tidak diampuni dosanya (apabila dia mati
dalam keadaan tidak bertaubat kepada Allah atas perbuatan syiriknya).
Al-ilaah artinya al-ma’-luuh, yaitu sesuatu yang disembah dengan penuh
kecintaan serta pengagungan. Allah Azza wa Jalla berfirman: “Dan Rabb-mu
adalah Allah Yang Maha Esa, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan
benar melainkan Dia. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Sumber: Sumber: http://almanhaj.or.id
0 comments:
Posting Komentar